Rabu, 11 September 2013

Eye Floaters

Just want to share aja pembahasan "Eye floaters" karena aku juga sering mengalami hal ini dari jaman SMA. Rasanya mata terlalu peka sama cahaya atau keadaan sangat terang. Jadi setelah itu akan muncul bayangan bayangan di depan mata, mengkilat kayak sulur gitu bentuknya. Kalau ceritaku gitu, ceritamu gimana? *loh..
Beberapa saat kemudian bayangan bayangan itu hilang, tapi kepala jadi pusing gak karuan, dan anehnya yang aku alami pusingnya itu terasa biasanya kepala bagian depan, sebentar saja lalu bergantian kepala bagian samping kanan, kiri trus bagian belakang. Nah loh ! Sampai sampai aku dapet julukan "dinaKula" wuihh..keren to? emang gitu lah ya temen temen jaman sekolah nakal nakal tidak ada rasa empati, simpati atau as. *loh..

Okay, kita simak penjelasan dibawah ini.


Tanya :

Setiap lihat cahaya yang terang atau sedang berada di tempat terang, di pandangan mata saya seperti terdapat titik hitam melayang layang, yang kiri berbentuk titik hitam, yang kanan garis garis. Saya benar benar takut dok, itu apa? Apakah dapat disembuhkan?



Jawab :

Keluhan yang anda alami tersebut dikenal dengan nama “Eye floaters”. Eye floaters adalah endapan di dalam lapisan vitreous mata yang seperti kaca. Gejala yang dialami umumnya dilukiskan seperti noda noda yang mengambang di dalam penglihatan ketika kita melihat ke sekeliling. Eye floaters dapat hadir hanya pada satu mata atau di kedua mata.

Eye floaters timbul akibat endapan yang terbentuk sejalannya waktu di bagian viterous mata yang awalnya merupakan cairan bening. Endapan yang dapat berbentuk helaian ini membuat bayangan kecil pada permukaan retina, dan bayangan ini dirasakan sebagai eye floaters. Ketika mata bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain atau ke atas dan ke bawah, helai helai, endapan, atau kantung kantung ini juga berpindah posisi di dalam mata, sehingga membuat bayangan bayangan yang bergerak dan tampak mengambang atau berombak ombak.

Orang orang melukiskan eye floaters seperti noda noda, garis garis lurus dan garis garis berliku, benang benang, atau gumpalan gumpalan yang berbentuk “O” atau “C”. Beberapa orang melihat floater tunggal sementara yang lainnya mungkin melihat ratusan. Garis garis bisa tebal atau tipis dan kadangkala tampak bercabang. Bagi banyak orang, warnanya tampak abu abu atau hitam. Kepadatan eye floaters akan bervariasi pada tiap mata individu. Eye floaters mungkin lebih dirasakan pada kondisi kondisi cahaya tertentu dan lebih nyata ketika melihat pada suatu cahaya yang terang.

Seperti sidik jari, tidak ada dua orang yang mempunyai pola eye floaters yang sama persis. Jika seseorang mempunyai eye floaters pada kedua matanya, pola eye floaters pada setiap matanya akan berbeda. Pada setiap mata yang mempunyai eye floaters, pola dari eye floaters itu dapat juga berubah seiring waktu.

Eye floaters selalu tampa lebih gelap dibandingkan latar belakangnya dan tidak dapat dilihat di dalamkegelapan atau dengan mata tertutup. Ini tidak seperti kilasan cahaya (flashes), yang seringkali terlihat di dalam kegelapan dan dengan mata yang tertutup.

Eye floaters memang mengganggu, namun sebenarnya tidak berbahaya. Umumnya eye floaters disebabkan oleh gejala perubahan penuaan yang normal di dalam mata. Namun, seseorang yang mengalami eye floaters harus memeriksakan diri ke dokter mata untuk memastikan tidak ada kelainan yang berhubungan dengan mata yang memerlukan perawatan.

Jika eye floaters timbul secara mendadak dan langsung banyak, atau eye floaters muncul saat terkena kilasan cahaya (flashing lights), bisa jadi itu merupakan tanda retina yang sobek dan memerlukan perawatan untuk mencegah retina lepas (retina detachment). Tabir atau awan pada penglihatan, hingga kehilangan penglihatan samping, biasanya adalah gejala yang berhubungan dengan retina detachment.

Kebanyakan eye floaters berkurang ukuran dan kegelapannya seiring waktu. Ada yang menghilang melalui proses proses alamiah di dalam mata, ada juga yang karena bergeser posisinya, berakibat pada efek bayangan yang lebih sedikit. Sebagai tambahan, saraf saraf di dalam otak akan sering beradaptasi dan seringkali menjadi terbiasa dengan kehadiran eye floaters, sehingga lama kelamaan otak akan mengabaikan kehadiran eye floaters dan membuat Anda seakan akan tak melihatnya lagi meskipun sebenarnya masih ada.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.