Selasa, 22 April 2014

Broken Home



Broken Home

Tidak, sama sekali tidak ada yang salah dengan anak broken home, walaupun di mata beberapa orang anak broken home itu identik dengan pemberontak, kenakalan, brutal, pergaulan bebas, narkoba, dan hal buruk lainnya. Padahal pada kenyataannya tidaklah seperti itu, tidak semua anak broken home itu buruk. Akan tetapi masyarakatbanyak yang menilai salah, dan tidak jarang ada yang bilang, “Oh, anak broken home toh, pantas kelakuannya kayak gitu.”

Miris.

Padahal broken home atau tidak, tergantung dari pribadi masing – masing apakah mereka menanggapi masalah secara positif atau negatif.

Walau begitu harus diakui, anak broken home yang ‘kuat’ jumlahnya lebih sedikit dibanding anak broken home yang ‘kemah’. Jadi kesan inilah yang ditangkap banyak orang.

Anak broken home ada yang kuat dan ada yang lemah. Yang kuat akan menjadikan masalah sebagai motivasi untuk bangkit dan menjadi lebih baik. Sedangkan yang lemah tidak sanggup mengatasi masalah, dan terbawa arus ke hal – hal yang negatif. Padahal, hidup dan masa depan kita ad adi tangan kita sendiri, bukan di tangan orangtua kita.

Anak broken home yang kuat mencari perhatian dengan cara yang positif. Mereka sadar keluarga mereka hancur, dan mereka berusaha jangan sampai masalah membawa pengaruh negatif bagi kehidupan mereka. Justru masalah yang mereka hadapi menjadi motivasi bagi mereka untuk meraih cita – cita, yang pada akhirnya mereka bisa mengukir banyak prestasi, dan membuat orang – orang di sekitarnya kagum.

Kita dilahirkan ke dunia ini ditakdirkan menjadi anak yang kuat, sabar, dan tabah, sadarilah kita itu anak yang spesial.



Gapai cita – citamu, jangan biarkan masalah yang ada di hidupmu merebut kebahagiaanmu. Ukirlah prestasi dan buat dunia tersenyum bangga melihatmu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.