Broken Home
Tidak, sama sekali tidak ada
yang salah dengan anak broken home,
walaupun di mata beberapa orang anak broken
home itu identik dengan pemberontak, kenakalan, brutal, pergaulan bebas,
narkoba, dan hal buruk lainnya. Padahal pada kenyataannya tidaklah seperti itu,
tidak semua anak broken home itu
buruk. Akan tetapi masyarakatbanyak yang menilai salah, dan tidak jarang ada
yang bilang, “Oh, anak broken home
toh, pantas kelakuannya kayak gitu.”
Miris.
Padahal broken home atau tidak, tergantung dari pribadi masing – masing
apakah mereka menanggapi masalah secara positif atau negatif.
Walau begitu harus diakui, anak broken home yang ‘kuat’ jumlahnya lebih
sedikit dibanding anak broken home
yang ‘kemah’. Jadi kesan inilah yang ditangkap banyak orang.
Anak broken home ada yang kuat dan ada yang lemah. Yang kuat akan
menjadikan masalah sebagai motivasi untuk bangkit dan menjadi lebih baik.
Sedangkan yang lemah tidak sanggup mengatasi masalah, dan terbawa arus ke hal –
hal yang negatif. Padahal, hidup dan masa depan kita ad adi tangan kita
sendiri, bukan di tangan orangtua kita.
Anak broken home yang kuat mencari perhatian dengan cara yang positif.
Mereka sadar keluarga mereka hancur, dan mereka berusaha jangan sampai masalah
membawa pengaruh negatif bagi kehidupan mereka. Justru masalah yang mereka
hadapi menjadi motivasi bagi mereka untuk meraih cita – cita, yang pada akhirnya
mereka bisa mengukir banyak prestasi, dan membuat orang – orang di sekitarnya
kagum.
Kita dilahirkan ke dunia ini
ditakdirkan menjadi anak yang kuat, sabar, dan tabah, sadarilah kita itu anak
yang spesial.
Gapai
cita – citamu, jangan biarkan masalah yang ada di hidupmu merebut
kebahagiaanmu. Ukirlah prestasi dan buat dunia tersenyum bangga melihatmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.