Just want to share aja pembahasan "Eye floaters" karena aku juga sering mengalami hal ini dari jaman SMA. Rasanya mata terlalu peka sama cahaya atau keadaan sangat terang. Jadi setelah itu akan muncul bayangan bayangan di depan mata, mengkilat kayak sulur gitu bentuknya. Kalau ceritaku gitu, ceritamu gimana? *loh..
Beberapa saat kemudian bayangan bayangan itu hilang, tapi kepala jadi pusing gak karuan, dan anehnya yang aku alami pusingnya itu terasa biasanya kepala bagian depan, sebentar saja lalu bergantian kepala bagian samping kanan, kiri trus bagian belakang. Nah loh ! Sampai sampai aku dapet julukan "dinaKula" wuihh..keren to? emang gitu lah ya temen temen jaman sekolah nakal nakal tidak ada rasa empati, simpati atau as. *loh..
Okay, kita simak penjelasan dibawah ini.
Tanya :
Setiap lihat cahaya yang terang atau sedang berada di tempat terang, di
pandangan mata saya seperti terdapat titik hitam melayang layang, yang kiri
berbentuk titik hitam, yang kanan garis garis. Saya benar benar takut dok, itu
apa? Apakah dapat disembuhkan?
Jawab :
Keluhan yang anda alami tersebut dikenal dengan nama “Eye floaters”.
Eye floaters adalah endapan di dalam lapisan vitreous mata yang seperti kaca.
Gejala yang dialami umumnya dilukiskan seperti noda noda yang mengambang di
dalam penglihatan ketika kita melihat ke sekeliling. Eye floaters dapat hadir
hanya pada satu mata atau di kedua mata.
Eye floaters timbul akibat endapan yang terbentuk sejalannya waktu di
bagian viterous mata yang awalnya merupakan cairan bening. Endapan yang dapat
berbentuk helaian ini membuat bayangan kecil pada permukaan retina, dan
bayangan ini dirasakan sebagai eye floaters. Ketika mata bergerak dari satu
sisi ke sisi yang lain atau ke atas dan ke bawah, helai helai, endapan, atau
kantung kantung ini juga berpindah posisi di dalam mata, sehingga membuat
bayangan bayangan yang bergerak dan tampak mengambang atau berombak ombak.
Orang orang melukiskan eye floaters seperti noda noda, garis garis
lurus dan garis garis berliku, benang benang, atau gumpalan gumpalan yang
berbentuk “O” atau “C”. Beberapa orang melihat floater tunggal sementara yang
lainnya mungkin melihat ratusan. Garis garis bisa tebal atau tipis dan
kadangkala tampak bercabang. Bagi banyak orang, warnanya tampak abu abu atau
hitam. Kepadatan eye floaters akan bervariasi pada tiap mata individu. Eye
floaters mungkin lebih dirasakan pada kondisi kondisi cahaya tertentu dan lebih
nyata ketika melihat pada suatu cahaya yang terang.
Seperti sidik jari, tidak ada dua orang yang mempunyai pola eye
floaters yang sama persis. Jika seseorang mempunyai eye floaters pada kedua
matanya, pola eye floaters pada setiap matanya akan berbeda. Pada setiap mata
yang mempunyai eye floaters, pola dari eye floaters itu dapat juga berubah
seiring waktu.
Eye floaters selalu tampa lebih gelap dibandingkan latar belakangnya
dan tidak dapat dilihat di dalamkegelapan atau dengan mata tertutup. Ini tidak
seperti kilasan cahaya (flashes), yang seringkali terlihat di dalam kegelapan
dan dengan mata yang tertutup.
Eye floaters memang mengganggu, namun sebenarnya tidak berbahaya.
Umumnya eye floaters disebabkan oleh gejala perubahan penuaan yang normal di
dalam mata. Namun, seseorang yang mengalami eye floaters harus memeriksakan
diri ke dokter mata untuk memastikan tidak ada kelainan yang berhubungan dengan
mata yang memerlukan perawatan.
Jika eye floaters timbul secara mendadak dan langsung banyak, atau eye
floaters muncul saat terkena kilasan cahaya (flashing lights), bisa jadi itu merupakan
tanda retina yang sobek dan memerlukan perawatan untuk mencegah retina lepas
(retina detachment). Tabir atau awan pada penglihatan, hingga kehilangan
penglihatan samping, biasanya adalah gejala yang berhubungan dengan retina
detachment.
Kebanyakan eye floaters berkurang ukuran dan kegelapannya seiring
waktu. Ada yang menghilang melalui proses proses alamiah di dalam mata, ada juga
yang karena bergeser posisinya, berakibat pada efek bayangan yang lebih sedikit.
Sebagai tambahan, saraf saraf di dalam otak akan sering beradaptasi dan
seringkali menjadi terbiasa dengan kehadiran eye floaters, sehingga lama
kelamaan otak akan mengabaikan kehadiran eye floaters dan membuat Anda seakan
akan tak melihatnya lagi meskipun sebenarnya masih ada.